Drama Musikal SpektaFest 2011

28.6.11


BERFOTO: PAS Band merupakan ikon drama musikal dalam gelaran SpektaFest 2011, di Lapangan Brigif 15 Cimahi, usai jumpa pers mereka berfoto bersama, di Ruang Nirwana, Hotel Garden Permata, kemarin (24/6).
Gudang Garam Tbk dalam even tahunannya yang ke-3, kembali menggelar Pentas Gudang Garam Merah Spektafest, kali ini dalam even itu menggabungkan musik dan parodi, seperti dijelaskan Asisten Event Manager Juddy Loelan dalam jumpa pers yang diselenggarakan di Ruang Nirwana, Hotel Garden Permata, Jalan Lemah Neundeut, kemarin(24/5).
Juddy Loelan mengatakan, setelah menggebrak Kota Cilegon, Purwokerto dan Karawang, hari ini(25/6) kota keempat yang disinggahinya adalah Kota Cimahi. “Akan ada akan disuguhkan penampilan PAS Band akan tampil dengan idolanya Chandil seorang vokalis yang sudang lama menjadi idola PAS Band, serta yang tampil sebagai opening act diantaranya, Drive, The Zaky’s, Volta dan V-Minute.
“Gudang Garam Merah menjadikan SpektaFest sebagai wadah yang bisa mendekatkan masyarakat dengan band atau artis idolanya serta memberikan inspirasi bagi penonton untuk terus menyalakan semangat berkarya tanpa menyerah,” ujar Juddy.
Ia menambahkan perjalanan karir dan kisah nyata dari band-band sukses akan diangkat, dalam Pentas Gudang Garam Merah-SpektaFest 2011, bukan hanya sekedar melakukan pertunjukan musik para pemain PAS Band terlibat menjadi pemain dalam parodi drama yang mengangkat kisah nyata perjalanan karir, pemain band dituntun menjadi pemain drama. Melalui persiapan matang serta latihan yang terus menerus, diharapkan meraka bisa tampil sempurna dalam parodi drama musikal SpektaFest 2011.
“Kotak, ST 12, Sheila On Seven, PAS Band dan Rif merupakan band papan atas yang akan diangkat dalam parodi drama musikal, serta didukung oleh artis papan atas yang juga dipilih menjadi idola atau inspirator, PAS Band sendiri memilih Chandil yang menjadi idola bagi mereka,” ungkap Juddy.
Juddy mengakhiri pertunjukan drma musikal parodi termegah Kota Cimahi diselenggarakan di Lapangan brigif 15, ven SpektaFest 2011 tidak sekadar even musik saja, tetapi berupaya menyampaikan pesan 'Nyalakan Merahmu' melalui parodi dengan obrolan-obrolan menarik dari artis parodi seperti Djodi, Aming, Sogi dan Deswita Maharani.(cr3)
http://radarbandung.co.id

Baca Selengkapnya »»

Jadwal Konser Pas Band Juni - Juli

14.6.11



* Jadwal dapat berubah / bertambah / berkurang sewaktu-waktu
Sumber : www.pasband.info

Baca Selengkapnya »»

Musik Indonesia Tak Sebatas Layar TV

3.6.11


MAKASSAR, Musik indonesia tidak hanya sebatas program musik yang ditayangkan setiap hari di layar kaca televisi kata drumer grup musik PAS Band, Sandy, di Makassar, Jumat.

"Musik Indonesia jangan hanya dilihat dari program musik yang ditayangkan pukul 07.30 pagi di televisi. Jangan melihat dari satu sudut pandang. Musik Indonesia harusnya lebih beragam," ujarnya.

Hal tersebut dikemukakannya sekaligus menanggapi pertanyaan mengenai eksistensi grup musik yang kini kadangkala hanya diukur dari seberapa sering musisi atau grup musik tampil di layar televisi.

Soal album, ia bersama tiga rekannya Yukie (vokal), Trisno (bass) dan Bengbeng (gitar) mengatakan, membuat album, saat ini tidak lagi menjadi sebuah keharusan.

"Mungkin dua atau tiga single, tidak "ngoyo" membuat album," ujarnya yang menambahkan dalam waktu dekat mereka akan segera meluncurkan dua single terbaru.

Sembilan album yang telah dihasilkan sejak 1993, menurutnya telah banyak memberikan warna karena musik yang mereka ciptakan selama ini juga mengikuti pada apa yang dialami oleh para personil band.

Saat ini, mereka mengaku lebih banyak tampil beberapa acara "off air" dengan jadwal yang padat dan cukup membuat kewalahan.

Sang vokalis, Yukie menambahkan, ia dan rekan-rekannya terkesan jarang muncul belakangan ini karena lebih banyak tampil dalam acara "off air". "Hampir tiap minggu keliling Indonesia, banyak yang tanya memang. Tapi kita bukan band muda lagi jadi harus tahu diri, eksis di televisi," katanya.

Ia pun berharap, memiliki lebih banyak waktu untuk kembali menciptakan karya musik dalam bentuk album ditengah jadwal panggung yang padat dan kesibukan dari masing-masing personil.

Grup musik pelantun Impresi dan Kesepian Kita ini juga meyakini masih memiliki penggemar karena setiap grup musik memiliki segmentasinya masing-masing. PAS band, lanjut Yukie memiliki massa besar dan lengkap di Makassar yang mengapresiasi karya mereka dengan cara pandang berbeda-beda.

Baca Selengkapnya »»

Antara Karya dan Akhir dari Cerita

Oleh: Rosmini Hamid

SIAPA tidak mengenal nama Pas Band. Kelompok musik yang yang mencampurkan warna musik rock, hip hop, dan punk. Terdiri dari personel bernama Yukie (vokal), Trisno (bass), Bengbeng (gitar), Sandy (drum). Mereka memulai karier di panggung pertunjukan sejak tahun 1989 secara underground. Berbicara soal band indie, Pas Band adalah kiblatnya. Mereka hadir secara mengejutkan lewat jalur indie dan akan berakhir secara mengejutkan pula.

Yukie yang ditemui penulis di salah satu tempat nongkrong di Makassar mengatakan, tahun ini kehadiran Pas Band dijagad hiburan akan diselesaikan. Hal itu bertepatan dengan kemunculan sebuah album baru. Nasib Pas Band kemudian berada di antara karya dan akhir sebuah cerita.

"Kami diterima sangat baik, sampai di saat ini pada masa 20 tahun kami berada. Jadi mumpung kita masih sebaik ini kenapa tidak diselesaikan saja. Kita hadir dengan mengejutkan dan bubar juga dengan mengejutkan. Kan belum pernah ada yang melakukan itu," ucap Yukie seraya tertawa.

Untuk tetap eksis dan memiliki nama besar, sebuah grup band kata Yukie tidak saja harus memiliki karya. Banyak faktor yang menentukan. Sandy sang drummer juga menambahkan, bahwa tangga kesuksesan para band besar tidaklah sama.

"Selain karya, kita juga butuh faktor lain yang mendukung. Tidak saja karena musik kita beda, liriknya enak didengar kita tetap bisa ada. Banyak faktor lainnya," urai Shandy.

Nama besar sebuah band bukan jaminan untuk tetap bisa bertahan pada sebuah label musik. Bahkan karya berjibun pun tidak bisa menahan tersingkirnya band besar, hanya karena sebuah band baru yang tengah melejit. Band baru yang hanya bermodalkan musik easy listening, lirik cinta, dan wajah tampan.

Yukie kemudian mengungkapkan, industri musik kini berada di tahapan revolusi. Tergerus imbas kemajuan teknologi. Banyak perusahan rekaman yang bangkrut karena pengaruh kemajuan teknologi. Yukie mendata dari 200 perusahaan rekaman yang ada, yang bisa bertahan cuma 17 saja.

"Ini karena teknologi, karena audio download dan sebagainya. Jadi memang revolusi sedang terjadi di industri musik dan teknologi musik," ujarnya.

Bukan hanya karena faktor revolusi musik yang membuat Pas Band ingin mengakhiri cerita mereka di kancah seni pertunjukan. Alasan kemanusiaan adalah faktor lainnya.

"Kru sudah pada tua, tim yang kerja pun makin hari makin tua. Kami pikir mereka tenaganya pun sudah tidak maksimal lain, sudah kelelahan, terbang ke sana terbang ke sini. Mereka punya keluarga, anak-anak mereka sudah makin besar. Butuh figur orang tua," tuturnya seraya tertunduk dan melanjutkan hisapan rokoknya.

Rasa kemanusiaan dan persaudaraan yang kemudian makin membulatkan tekad personel Pas Band untuk mengakhiri nama besar mereka. Yukie menuturkan persaudaraan diantara mereka memang kuat, baik antara personel maupun dengan kru. "Begitu pun dengan fans club kami di seluruh Indonesia. Bahkan ada beberapa fans club yang kami sebut disctric sudah sangat maju. Mulai dari studio sampai skill bermusik mereka, bahkan membuat production house sendiri. Kalau kemudian saya bercita-cita untuk intens ada di sana, rajin mengunjungi setiap distric dan mengantarkan mereka menjadi industri yang besar dan sehat kenapa saya tidak ke sana?" ungkapnya.

Terjadi atau tidak terjadi, apakah akan selesai atau tidak nama besar Pas Band akan diketahui di penghujung tahun ini. Pastinya tenaga untuk tetap berkarya di dalam diri personel Pas Band itu ada. "Apakah masih cukup tenaga, apakah masih tetap semangat bersama. Kita tunggu dan lihat saja nanti," ucap Shandy.

Namun demikian, Yukie dan Shandy masih menitipkan sedikit kegembiraan pada fansya akan album baru yang sekaligus menjadi akhir dari karya mereka. YUkie menuturkan isinya beragam mulai dari persoalan sosial, misalnya pembatatan hutan di daerah Jawa sebelah selatan. Sampai ke hal demokrasi yang tidak berbentuk, hingga berujung berantakan.

Saat ini Pas Band masih dalam tahap proses penggodokan mana lagu yang akan dikeluarkan terlebih dahulu. Shandy membocorkan rencananya diawali dengan dua single hits.

"Salah satunya diluncurkan setelah lebaran Idul Fitri tahun ini, apa judulnya dan bagaimana bentuknya lihat saja nanti," sebut shandy.

Banyaknya materi lagu dan pertimbangan akhir cerita Pas Band membuat Yukie dkk sendiri kebingungan akan mengeluarkan lagu apa lebih awal. Pastinya Pas Band juga akan mengeluarkan sebuah buku mengenai perjalanan karier mereka. Dalam buku itu akan dikupas, apa alasan mereka untuk bubar dan mengakhiri kariernya.

"Kondisi musik saat ini yang lebih banyak lagu yang easy listening. Banyak radio yang tidak mau memutarkan lagu yang lebih kritis. Indie juga mati penjualannya. Membuat kita sama sekali tidak tahu bentuknya, tahun ini apa yang akan kita lakukan. Apakah kita cuma hanya bikin CD yang dijual ke production house saja, daripada buang-buang uang untuk produksi dan tidak menutup biaya produksi gitu, karena kita kembali ke indie sekarang. Ini yang menjadi pergulatan dan memusingkan. Kalau kita di era 13 tahun lalu tidak dipikirkan, mau laku atau tidak laku yang penting eksis saja. Tapi saat ini ada beban yang lebih, nama besar, biaya produksi. Itu kenapa sampai kita lama-lama tidak mengeluarkan album," tutup Yukie mengakhiri perbincangan.(mimi.naval@gmail.com)

Baca Selengkapnya »»