Nobar Bareng PAS Band di Medan

14.10.11


TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Pertandingan Big Match Liga Inggris antara Liverpool vs Menchester United mendapat perhatian khusus diberbagai kota di belahan dunia, tak terkecuali Medan. Banyak tempat menggelar acara nonton bareng menggunakan layar berukuran besar agar dapat merasakan bersama suasana haru, dan menegangkan diantara dua kubu dari fans masing-masing klub.

Melihat animo yang sangat besar diantara dua kubu di Kota Medan, Gudang Garam mewadahi agar kedua penggemarnya dapat berkumpul dan duduk bareng, sekaligus jadi saksi pertandingan penuh gengsi ini. Namun tidak sampai disitu saja, konsep acara lebih menarik dengan menghadirkan band papan atas Indonesia, PAS Band, di Istana Maimun, Medan, Sabtu (15/10) sore ini.

Marketing Gudang Garam Medan, Fransius mengatakan band yangberanggotakan Yukie (vokal), Bambang Sutrisno (bass), Bengbeng (gitar) dan Sandy (drum) akan tampil membawkan lagu-lagu terbaiknya dari album-album yang telah dirilis, disela-sela sepanjang acara Nonton Bareng (Nobar) berlangsung.

“Buat temen-temen yang mau gabung diacara Nonton Bareng Liverpool vs MU, langsung aja datang ke Maimun. PAS band sudah positif hadir untuk menghibur pengunjung selama kurang lebih satu jam,”ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telpon.
Selain itu, akan ada banyak kuis dan door prize dengan hadiah-hadiah menarik yang akan dibagikan kepada pengunjung Nobar tersebut. Rencananya acara ini berlangsung sejak pukul 17.00 WIB hingga selesai.

Baca Selengkapnya »»

BengBeng PAS BAND | D'liquid Café Hotel Clarion | Guitar For Fun | 7 Juli 2011

13.10.11

Baca Selengkapnya »»

NEXT GIGS "PAS" @ TASIK

27.9.11


Baca Selengkapnya »»

Bengbeng Pas Band Bikin Album Bareng Pengamen

20.9.11


INILAH.COM, Bandung - Bengbeng Pas Band akan menggandeng dua penyanyi baru dalam proyek barunya. Tetapi pria kelahiran Bandung tersebut belum dapat memastikan kapan albumnya akan dirilis.

"Saat ini banyak proyek musik yang sedang saya buat, mulai dari pembuatan album solo, Air band yang duet bersama Sinta, serta membuat duet dengan dua penyanyi baru," kata gitaris Pas Band ini kepada wartawan di Ciwalk, Jalan Cihampelas Kota Bandung, Minggu (15/8/2011).

Uniknya album duet terbaru yang akan dirilis tersebut melibatkan dua penyanyi laki-laki yang berprofesi sebagai pengamen jalanan dan penjaga toko.

"Saya membuat album duet tersebut, karena salut dengan mereka. Seperti pengamen mengakui kerjaannya, bicara tidak merasa rendah diri," tuturnya.

Menurut Bengbeng vokalis tidak hanya butuh pandai menyanyi, tetapi memiliki aura untuk jujur dan percaya diri. "Saat ini baru tahap godok materi, kemungkinan setelah selesai album Pas Band terbaru dan Air Band," imbuhnya.

Album Pas Band, kata Bengbeng, harusnya selesai tahun kemarin. Namun karena kesibukan masing-masing, penyelesaian album tersebut molor.

"Tahun kemarin target selesai 10-10-2010, ternyata tidak selesai, sekarang sudah tidak mau target lagi. Karena sibuk dengan aktivitas masing-masing dalam satu tahun kita hanya 3 kali latihan bareng," tambahnya. [gin]

Baca Selengkapnya »»

Beng-beng Pas Band, Demo Clinic Ibanez l Musicforlife

Baca Selengkapnya »»

Pas Band dan Lagu Sepakbola


Jember (beritajatim.com) - Jika ingin menunjuk kelompok musik yang mempelopori penciptaan lagu tentang sepakbola, tunjuklah Pas Band. Band asal Bandung itu pernah membikin lagu tentang kesebelasan Persib.

Kelompok rock yang digawangi Yuki (vokal), Bambang (gitar), Trisno (bas), dan Sandi (drum) ini pernah menciptakan lagu berjudul Aing Pendukung Persib. Tembang ini ada dalam album keenam mereka, Pas 2.0, yang dirilis tahun 2002.

"Kita bikin lagu itu untuk menyemangati klub lokal kita," kata Sandi.

"Mungkin ini sumbangsih kita sebagai seniman ke klub atau teritori kita tinggal. Kita tinggal di Bandung, otomatis kita mendukung klub lokal di sana (Persib). Dan kita senangdengan yang namanya sepakbola," tambah Trisno.

Pas Band berharap, kemunculan lagu tersebut akan memotivasi band-band lain untuk menciptakan lagu tentang klub sepakbola di daerah masing-masing. Lirik lagu Aing Pendukung Persib pun jauh dari rasisme dan murni berisi dukungan untuk kesebelasan berjuluk Maung Bandung itu.

Belakangan sejumlah band mulai membawakan lagu bertema sepakbola, namun lebih kepada tim nasional. Yang paling populer adalah Netral dengan 'Garuda di Dadaku'. Apakah Pas Band kembali berniat membawakan lagu bertema sepakbola nasional dalam album ke sepuluh nanti?

Sandi belum bisa memastikan. "Kita tidak mau melakukan pengulangan. Kita belum bikin lirik untuk album ke-10. Tergantung mood-nya saja," katanya.

Trisno mengaku tertarik membikin lagu tentang sepakbola. Namun ia juga belum bisa memastikan. Ia sebenarnya pernah berencana membuat lagu bertema sepakbola nasional, dan bukan klub daerah.

"Cuma kita tahu diri. Sebelum kita bicara besar, saya senang bicara proses kecil, local scene bola Jawa Barat. Yang paling penting bukan ngomongin lokal atau nasional, tapi spirit kebersamaan," kata Trisno.

Sandi menegaskan, "Namanya bola gak harus bikin orang jadi pecah." [wir]

Baca Selengkapnya »»

Tampil Istimewa, PAS Band Pasang Tiga Gitaris di JRL 2011


Pas Band jadi band pertama yang tampil di panggung utama Java Rockin'land 2011. Tak banyak basa-basi, Pas Band langsung membuat aura rock di Pantai Carnaval membahana.

"Selamat Maghrib Jakarta, ini untuk pertama kalinya PAS Band main setelah maghrib. Untuk kalian, Sejuta Harapan," teriak Yukie sang vokalis.

Di lagu ini, Beng-Beng sang gitaris menunjukkan keahlian dan ciri khasnya bermain efek dalam permainan gitarnya. Ditambah dengan tata lampu yang indah, membuat penampilan PAS Band begitu menarik.

"Sekarang kita mau cover laguorang yang izinnya waktu itu susah banget. Kita harus rekam aransemen kita dan dikirim ke Om Paul. Dan dari sekian banyak yang mau cover lagu dia, PAS Band diizinin buat ngacak lagu-lagunya dia," terang Yuki.

Tak lama, Yesterday salah satu lagu milik The Beatles dimainkan

Ingin menyuguhkan aksi yang berbeda, Pas Band pun beberapa kali berkolaborasi dengan sejumlah musisi. Diantaranya Magi dari 7 Kurcaci.

"Gue bahagia banget bisa kolaborasi sama mereka. Mereka emang musisi-musisi hebat dari Bandung," ujar vokalisnya.

Sejumlah lagu hits PAS Band seperti Kesepian kita dan Impresi tak ketinggalan dibawakan.

Belum cukup ingin menyuguhkan tampilan beda, Pas Band pun menyuguhkan penampilan akustik. Dan puncaknya, PAS Band tampil membawakan lagu Jengah dengan formasi tiga gitaris. Mereka adalah Beng-Beng (Pas), Iwan (Saint Loco), serta Baron.

"Ini adalah kedua kalinya kita main di Java Rockin'land. Dan ini sebuah kehormatan buat kita," tutup sang vokalis.

PAS Band pun pamit turun panggung.

(Ajo/bm)

Baca Selengkapnya »»

Pas Band tak Antipati dengan Pendatang Baru

INILAH.COM, Bandung - Meski telah menjadi band dengan jam terbang yang cukup tinggi, Pas Band masih mau bermain satu panggung dengan band baru berbeda genre musik.

"Jadi pemusik itu profesi kita, meski beberapa tahun tidak keluarkan album masih tetap diajak sponsor untuk tur dengan band yang terkenal sekarang," kata gitaris Pas Band Bengbeng kepada wartawan di Ciwalk, Jalan Cihampelas Kota Bandung, Minggu (15/8/2011).

Menurut Bengbeng, pemusik harus dapat memelihara eksistensinya dan tidak antipati dengan band baru yang berbeda aliran musiknya.

"Saya melihat banyak band-band yang lahir setelah Pas Band sekarang tidak kedengaran lagi keberadaannya padahal dulu mereka sampai mengeluarkan ratusan ribu kopi kaset mereka. Sangat disayangkan banyak dari mereka yang antipati pada band baru karena aliran musiknya," tuturnya.

Padahal, kata Bengbeng, banyak hal yang dapat dipelajari dari band baru saat ini meski bukan dilihat dari teknik permainan musik terutama gitarnya.

"Saya merasa band baru tersebut meskipun terkenal, bukan saingan tetapi teman berbagi pengalaman. Jadi kita tahu bagaimana sifat gitaris zaman dulu dan sekarang," imbuhnya. [gin]

Baca Selengkapnya »»

Yukie : Anak Tasik Banyak yang Berbakat

14.9.11


PENTOLAN PAS Band, Yuki, sempat ngobrol-ngobrol dengan kru Nedutas Genial, Delia, Reggy, dan Sophia. Malah sempat foto bareng segala. Mengasyikan pokoknya jadi reporter Mata Pelajar (MP). Grup band yang berdiri tahun 1992 itu, katanya sih, baru pertama singgah di Tasikmalaya. Waktu itu PAS Band tampil di Graha Asia Plasa (2/8), bagian dari rangkaian tour keliling Jawa Barat.

Konser yang paling berkesan, kata Yuki, saat konser di Korea. "Penontonnya banyak banget waktu itu," katanya.

Yuki prihatin soal pembajakan. "Kita sepakat untuk memberantas upaya-upaya yang dilakukan orang-orang yang tidak bertanggung jawab ini, tapi inipun harus dilakukan secara bersama-sama, artinya didukung juga semua pihak," katanya. Penyuka sepakbola inipun mengaku sangat senang bisa pentas di Tasikmalaya. Ia berjanji untuk kembali lagi ke Tasikmalaya di acara yang berbeda. "Saya tahu di Tasikmalaya banyak sekali bakat-bakat nyanyi di kalangan anak muda, dan ini tentu harus dikembangkan," ujarnya.

Nedutas Genial - SMPN 2 Tasikmalaya

Baca Selengkapnya »»

Rencana Konser Tunggal, Pas Band Bawa Designer Inggris

24.8.11



Kapanlagi.com - Sebagai salah satu band yang berhasil bertahan di tengah gempuran boyband dan musik melayu Indonesia, Pas Band bisa dibilang cukup sukses. Namun ketika disinggung perihal rencana mereka membuat konser tunggal, Pas Band lebih realistis mengomentarinya.

"Kalo konser dengan biaya sendiri itu udah mati setelah krismon menurut kami. Karena biaya operasional udah naik. Yang tadinya 3 juta, sekarang jadi 20 juta. Buat panggung dan lainnya, gak mungkin kehandle. Dulu waktu kita buat konser ngabisin 18 juta, bisa dapet 40 juta dari penjualan tiket di Saparua. Sekarang udah gak mungkin, buat bayar rokok keamanan aja kali ya? jadi kalo gak ada sponsor gak mungkin," beber mereka.

Pas Band yang ditemui di Kalibata City Square, Jakarta Selatan, Sabtu (20/8) juga mengungkapkan bahwa mereka juga memiliki rencana konser tunggal.

"Konser gede Insya Allah tahun depan, kalo gak Maret ya April. Konsepnya masih rahasia, pokoknya super spektakuler. Bocoran dikit deh, lighting designer-nya dari Inggris," tambah Pas Band.

Sementara saat disinggung perihal job saat Lebaran, Pas Band mengaku bahwa mereka akan memulai tour konser keliling Jawa-Sumatera selama setahun dalam acara Gudang Garam mulai 9 September mendatang. (kpl/ato/aia)

Baca Selengkapnya »»

Pas Band Siapkan Album Baru


Kapanlagi.com - Sulitnya penjualan album fisik, membuat para musisi harus berpikir keras dalam mengeluarkan album. Terlebih pengusung musik keras seperti Pas Band, mereka bingung untuk merencanakan album baru.

"Buat musik rock, atau musik yang berada di luar musik pop, bikin album emang susah ya. Bisa dibilang pembuangan finansial gede-gedean. Ga realistis, buang-buang duit," ujar Yuke saat dijumpai di Kalibata City Square, Jakarta Selatran, Sabtu (20/8).

Yuke menambahkan, bahwa untuk merilis album saat ini bisa dibilang suatu proyek yang tidak menguntungkan. Bahkan dia pesimis album ini akan bisa laku sepenuhnya.

"Jualan fisik sekarang bisa dibilang gak mungkin. Direct selling susah dikejar. Kalau lewat fans club, tentunya harus ada divisi khusus ke tiap daerah. Gak murah juga, promo radio juga minta duit semua, gak ada gratisan. Maju kena mundur kena," terangnya.

Pun begitu, Pas Band seakan tak memperdulikan hal ini. Mereka tetap merencanakan untuk menggarap album baru yang akan dirilis usai lebaran nanti.

"Abis lebaran insya Allah akan rilis album baru. Udah take bass, drum dan gitar dikit. Terus di situ akan ada kolaborasi sama Richard, drummer lama. Abis lebaran, konser tour nantinya akan ada 2 drummer," papar Sandy.

Sandy menuturkan jika lagu di album baru nanti bakalan berbeda dari album terdahulu. "Lebih kenceng dari era Pas tahun 2000-an. Langkah gak populer sih emang, tapi kami tetep berjuang. Nunggu waktu yang tepat aja lah, sambil memutar cara," tukasnya. (kpl/ato/faj)

Baca Selengkapnya »»

Pas Band Rindu Manggung Zaman Dulu


Kapanlagi.com - Meski belum terlaksana, namun keputusan Pas Band bubar mungkin akan mengejutkan fansnya. Perubahan drastis dalam industri musik di Indonesia membuat mereka terpaksa berpikir dua kali. Hingga kini mereka masih mencoba bertahan karena dukungan dari fansnya.

Beranjak dari scene independen, Pas Band bisa dikatakan sebagai pionir band indie yang pertama mengeluarkan rilisan tanpa bantuan siapapun. Mereka benar merasakan bagaimana berjuang untuk menunjukkan keeksisan mereka.

Frontman Pas Band, Yuke, mengaku merasa kangen dengan masa-masa itu. Mereka rindu saat tampil yang mana mereka mengorganize sendiri penampilan mereka.

"Saya sebenarnya kangen masa manggung tahun-tahun lalu. Karena saya merasakan pahitnya menjadi band indie, dengan usaha sendiri, menggelar pertunjukan sendiri dengan dana sendiri. Merasakan hasil penjualan dari tiket penonton," ujarnya sembari mengenang.

Meski kini mereka masih sering tampil, namun Yuke dkk seakan kehilangan soulnya. Terlebih segmen pasar yang saat ini aneh membuat mereka seakan tak berkembang.

"Alhamdulillah sebulan kita masih ada sekitar 4-5 konser off air, tapi membuat kita tidak bisa berkembang," tukasnya saat dijumpai di JRL, Pantai Karnaval Ancol, Jakarta Utara, Jumat (22/7). (kpl/ato/faj)

Baca Selengkapnya »»

Pas Band Beri Beasiswa Untuk Pelajar Berprestasi


Kapanlagi.com - Yuke merasa senang dengan loyalitas serta ide yang diberikan oleh Passer (julukan fans Pas Band). Mereka menunjukkan kepedulian dengan berbagi kesenangan di acara buka puasa bersama anak yatim piatu.

Vokalis Pas Band ini menuturkan bahwa ide ini semua berawal dari fansnya yang tergabung di milis. Mereka membahas dan mengajak untuk mengumpul bareng sembari berbuka bersama.

"Idenya sih sekedar buka bersama, tapi jadi kegaet sponsor, mereka ikut nyumbang juga. Senang ya, ternyata fans juga punya kepedulian, gak
Kapanlagi.com - Yuke merasa senang dengan loyalitas serta ide yang diberikan oleh Passer (julukan fans Pas Band). Mereka menunjukkan kepedulian dengan berbagi kesenangan di acara buka puasa bersama anak yatim piatu.

Vokalis Pas Band ini menuturkan bahwa ide ini semua berawal dari fansnya yang tergabung di milis. Mereka membahas dan mengajak untuk mengumpul bareng sembari berbuka bersama.

"Idenya sih sekedar buka bersama, tapi jadi kegaet sponsor, mereka ikut nyumbang juga. Senang ya, ternyata fans juga punya kepedulian, gak

Baca Selengkapnya »»

Yukie: Pas Band Tak Laku di Bulan Ramadhan


Kapanlagi.com - Jika band lain mendapatkan banyak tawaran manggung di bulan Ramadhan, namun tidak bagi Pas Band. Di setiap tahunnya di bulan Ramadhan, Pas Band selalu jauh dari tawaran manggung.

"Tiap tahun, saat puasa, kami gak laku. Orang melihatnya mungkin kita gak ada bau religi, band sesat," ujar Yuke sambil tertawa saat di
jumpai di Kalibata City Square, Jakarta Selatan, Sabtu (20/8)..

Pun begitu, dari Pas Band tak ada keinginan untuk membuat single religi. Mereka merasa belum pantas untuk mengomongkan soal agama dalam musiknya.

"Malu lah. Karena kami pikir, dalam menulis lirik itu harus dari perjalanan hidup, latar belakang berpikir dan rasa. Sholat aja kacau, ngomongin soal agama. Buat saya spiritual itu gak harus eksplisit. Belum berani bicara soal agama atau malaikat," paparnya.

Lebih lanjut Yuke menambahkan bahwa religi tak hanya 30 hari saja. Baginya ini merupakan refleksi dari orang untuk ke depannya.

"Religi menurut kami juga adalah tentang perjalanan berpikir, tentang mengajak memberi, itu juga perjalanan spiritual. Dan gak cuman 30 hari, habis itu sudah. Bikin lagu tentang Islam, kayaknya masih jauh," tukasnya. (kpl/ato/faj)

Baca Selengkapnya »»

Buka Java Rockin'land, Pas Band Bawakan Lagu The Beatles

23.7.11


Jakarta - Grup musik Pas Band menjadi band pembuka festival Gudang Garam Java Rockin'land 2011 di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta Timur, Jumat, 22 Juli 2011. Yuki dan kawan-kawan mengawali pertunjukan mereka sekitar pukul 18.00 WIB di stage Gudang Garam Intermusik.

"Ini pertama kali kita main setelah azan magrib dalam sejarah Pas Band," kata Yuki, vokalis di atas panggung setelah membuka pertunjukan Pas Band dengan tiga lagu: Paser, Sejuta Harapan, dan Malam Tetaplah Malam.

Tiga lagu yang syarat suara gebukan drum dan cabikan gitar ini cukup memanaskan emosi sekitar 500 penonton yang tersebar di sekitar panggung. Namun,
kecuali yang di depan panggung, penonton Pas cenderung berdiri mematung. Hanya beberapa dari mereka yang berdiri mengangguk-anggukkan kepala dan menggoyang kaki.

Memasuki lagu keempat, Pas Band menyuguhkan lagu The Beatles, Yesterday. Lagu ini betul-betul berubah aransemen saat dibawakan Pas menjadi musik yang terdengar khas band punk Amerika Green Day.

"Kita akan bawakan satu lagu orang. Lagu ini susah dapat izin. Kita berterima kasih dengan Paul Mc Cartney," kata Yuki sebelum Pas Band membawakan lagu tersebut.

Namun, Yuki justru menghilang di balik panggung di saat musik mulai dimainkan. Ternyata, Yuki menyerahkan lagu tersebut dinyanyikan Trisno, pencabik bas Pas Band.

Setelah selesai, berturut-turut Pas Band memainkan musik bernuansa rap bersama Mungkee 7 Kurcaci: Tak Pernah Ada, Bandingkan, dan Insanity.

Selesai bermain rock, Pas Band kemudian mendinginkan penonton yang mulai memadati panggung selebar sekitar 30 meter ini dengan memainkan dua lagu yang dikemas secara akustik, Fountain dan Aku.

Pas Band kembali menggebrak ratusan penonton yang dua kali lipat lebih banyak dari sebelumnya itu dengan memainkan lagu Kembali, Kesepian Kita, dan Impresi. Sempat terjadi komunikasi secara musikal antara Pas Band dengan penonton.

Hal itu terlihat saat Bengbeng, secara iseng mengulik sebentar melodi Sweet Child O Mine-nya Guns 'N Roses. Penonton sempat terlonjak antusias. Namun tak kala, Bengbeng tertawa, penonton pun ikut tergelak.

Di pengujung acara, Pas mengundang gitaris grup musik Soulmate, Baron, naik ke atas panggung. Pas band mengakhiri pertunjukan tepat pukul 19.30 WIB dengan membawakan lagu Jengah.
tempointeraktif.com

Baca Selengkapnya »»

Aksi Atraktif PAS Band di Java Rockin'Land 2011


Jakarta - Pas Band tampil atraktif di panggung utama Java Rockin'Land 2011, Jumat (22/7/2011) malam. Mereka berkolaborasi dengan sejumlah gitaris kenamaan Indonesia seperti Baron, Iwan 'Saint Loco', dan Magi '7 Kurcaci'.

"Selamat malam Jakarta, Ini adalah kedua kalinya kita main di Java Rockin'Land. Dan ini sebuah kehormatan buat kita," teriak Yukie sang vokalis.

Usai menyapa penonton, tanpa basa-basi Yukie cs langsung membawakan 'Sejuta Harapan'. Beng-Beng sang gitaris menunjukkan keahliannya bermain efek sambil sesekali berjingkrak.

Di lagu selanjutnya, PAS Band membawakan 'Yesterday' milik
The Beatles dengan aransemen versi mereka. Sontak ribuan penonton langsung bernyanyi bersama sambil mengangkat tangannya ke atas.

"Kita nih cover lagu orang yang izinnya waktu itu susah banget. Kita harus rekam aransemen kita dan dikirim ke Om Paul (McCartney). Dan dari sekian banyak yang mau cover lagu dia, PAS Band diizinin buat ngacak lagu-lagunya dia," ucap Yukie sebelum membawakan lagu tersebut.

Seakan tak ingin berhenti memuaskan penonton, PAS Band langsung membawakan lagu hitsnya 'Kesepian Kita' dan 'Impresi'. Mereka juga sempat membawakan beberapa lagu dengan versi akustik.

Di penghujung aksinya, PAS Band tampil bersama para gitaris handal. Petikan gitar Beng-Beng, Iwan, dan Baron menutup aksi atraktif PAS Band yang tak hentinya membuat penonton berjingkrak.

(yla/yla)
detik.com

Baca Selengkapnya »»

PAS Band "Rusak" Lagu Ciptaan Paul McCartney


JAKARTA, KOMPAS.com -- Sebuah pengakuan 'dosa' terlontar dari mulut vokalis grup rock PAS Band, Yukie. Pasalnya, Yukie bersama Bengbeng (gitar), Trisno alias Tresnoise (bas dan vokal), dan Sandy (drum) berani mengaransemen lagu "Yesterday" yang dikenal merdu menjadi rock dengan distorsi gitar yang gahar saat manggung di Java Rockin'land, Pantai Carnaval Ancol, Jakarta Utara, Jumat (22/7/2011) .
Bahkan dengan aransemen rocknya tersebut, Yukie mengaku telah
merusak lagu "Yesterday" yang dicipta vokalis sekaligus gitaris The Beatles, Paul McCartney di era 1965.

"Ada satu lagu satu yang diaransemen ulang tapi susah perizinannya. Karena dari semua yang pernah membawakan ulang lagu ini hanya PAS Band yang merusak lagunya Om Paul McCartney," kata Yukie sebelum Tresnoise dengan suara growl beratnya menyuguhkan "Yesterday" ala PAS Band.



Tak hanya menggebrak di lagu "Yesterday" saja, sejak awal aksinya di panggung utama Gudang Garam Inter Music Stage, Pas Band sudah tampil memukau dengan permainan gitar listrik yang dipamerkan Bengbeng saat lagu "Sejuta Harapan", dan "Malam Tetaplah Malam".



Selanjutnya, PAS Band mengajak penonton untuk terus berjingkrak saat Yukie mengundang vokalis yang juga rapper 7 Kurcaci, Munk-Q ke atas panggung untuk berkolaborasi menyanyikan "Kau Tak Pernah Peduli".



Adrenalin penonton cukup mengucur deras di lagu-lagu tersebut. Karena itu, PAS Band menurunkan tempo aksi panggungnya dengan lagu "Aku" dan "Kesepian Kita" di urutan repertoar selanjutnya.



Cukup membuat penontonnya larut di lagu berirama lambat tadi, selanjutnya Sandy yang bertopeng karakter Jason di film horor Friday the 13th, bermain solo drum untuk membuka lagu bertempo cepat, "Impresi".

Dengan kecepatan tabuhan pada senar drum miliknya, Sandy berhasil membuat penonton merapatkan barisan ke barikade panggung paling depan untuk moshing dan berjingkrak di lagu yang pernah populer di akhir era 1990-an itu.



PAS Band tak berpesta sendiri, gitaris rock Aria Baron. "Di sini masih ada gitaris yang kami sembunyikan buat main bareng kami. Kalau gitu kita panggil sekarang Mr. Baron," seru Yukie mengundang Baron ke atas panggung untuk berkolaborasi bersama sambil unjuk kebolehan menggeber gitar listrik kesayangannya sampai akhir pertunjukan PAS Band.

Baca Selengkapnya »»

PAS Band Bawakan Lagu The Beatles di JRL


JAKARTA - Ketika adzan Magrib usai berkumandang, gitaris Bengbeng langsung meraung-raung di arena Java Rockinland. Langsung saja para rocker mania menyerbu panggung utama GG Intermusik Stage.

Ini adalah kedua kalinya Pas Band bermain di Java Rockinland 2011. Tapi ini pertama kalinya mereka manggung di panggung utama yang juga akan dipakai We Are Scientists dan 30 Second To Mars setelah penampilan mereka.

"Ini pertama kali kita main sesudah adzan Maghrib dan ini pertama kali dalam sejarah," pekik sang vokalis, Yukie, di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta Utara, Jumat, 22 Juli 2011.

Lagu Sejuta Harapan pembuka penampilan mereka. Seperti biasa, ditiap pertunjukan Beng Beng rajin berakrobatik dengan
solo gitarnya.

Dalam konser ini mereka juga membawakan lagu Yesterday milik The Beatles yang diaransemen ulang dengan rif-rif yang keras.

"Ada satu lagu yang diaransemen ulang dan perijinannya ulang apalagi ini harus minta ijin Paul McCartney, dan dia memberikan acungan jempol setelah lagu ini Pas Band rusak," canda Yukie.

Yukie terlihat begitu atraktif dengan penonton dan sesekali mengajak ngobrol penonton. Mereka juga menyajikan penampilan yang berbeda dengan membawakan beberapa lagu dengan akustik seperti lagu yang berjudul Aku.

Pas Band kurang lebih tampil selama satu jam. Total membawakan 12 lagu, di antaranya Malam Tetaplah Malam, Aku, Yesterday, Kembali, Bocah, Kesepian Kita, dan ditutup dengan Jengah. (tre)

Baca Selengkapnya »»

Pas Band Bikin 'Orgasme' di Panggung Utama JRL 2011


- Menjadi band pembuka di panggung utama, Gudang Garam Intermusic Stage, Pas Band langsung menggebrak dengan aliran musik cadasnya. Aura rock pun kental terasa di hari pertama pagelaran Java Rockin' Land 2011, Pantai Karnaval Ancol, Jakarta Utara, Jumat (22/07).

Usai memainkan intro, permainan asyik Beng Beng, sang gitaris pun langsung mengocok mood penonton untuk langsung ikut teriak dan berjingkrak. Apalagi dengan solidnya gebukan drum Sandy dan betotan bass Tresno. Lagu Sejuta Harapan pun membuka penampilan mereka.

"Selamat Maghrib Jakarta, ini untuk pertama kalinya Pas Band main setelah maghrib, dan di panggung utama," lantang Yukie, sang vokalis menyapa penonton.

Tak hanya memainkan skill individu, Pas Band juga
mendapuk beberapa penyanyi band handal tanah air untuk berkolaborasi di beberapa lagu seperti salah satunya Magi dari 7 Kurcaci. Hits Kembali, Impresi dan Kesepian Kita pun sukses menghipnotis penonton. Bahkan di lagu featuring Tere, Kesepian Kita, seluruh penonton mengangkat tangan sambil berkoor bareng.

"Gue bahagia banget bisa kolaborasi sama mereka. Mereka emang musisi-musisi hebat dari Bandung," ujar Yukie.

Tak berhenti menyuguhkan penampilan apik, PAS Band tampil mengejutkan saat membawakan Jengah sebagai lagu pamungkas. Dengan formasi tiga gitaris yaitu Beng Beng (Pas Band), Iwan (Saint Loco) dan Baron (Soulmate), PAS Band tampil seperti layaknya grup rock legendaris Iron Maiden.

"Ini adalah kedua kalinya kami main di Java Rockin' Land. Dan ini sebuah kehormatan buat kami," tutup Yukie dkk yang sukses meng-'orgasme'-kan pengunjung even tahunan Java Festival Production ini dengan sajian rock cadasnya. (kpl/ato/sjw)
Kapanlagi.com

Baca Selengkapnya »»

Pas Band @ JAVA ROCKIN'LAND

10.7.11


JADWAL PAS BAND DI JAVA ROCKIN'LAND

[klik gambar untuk memperbesar]

*PAS BAND MAIN PADA TANGGAL 22 JULI 2011 DI GG InterMusic Stage JAM 18:00 - 19:00
KLIK DISINI untuk Meluncur ke page PAS BAND di JAVA ROCKIN'LAND
KLIK DISINI untuk Meluncur ke Schedule JAVA ROCKIN'LAND

Artists List JAVA ROCKIN'LAND 2011
International Artists

Artists Final Confirmation
More artists to be confirmed soon! Keep yourself updated.

Blood Red Shoes
Ed Kowalczyk of LIVE
Franco
Frente
Good Charlotte
Happy Mondays
Helloween
Loudness
Neon Trees
The Cranberries
The Dirt Radicals
Thirty Seconds to Mars
We Are Scientists
Young The Giant

Indonesian Artists

Artists Final Confirmation

/Rif
7 Deadly Sins
Alone At Last
Backalley
Ballerina
Betrayer
BIP
Bitter Ballen
Blood Diamond
Bobby Jones
Burgerkill
Cleo
Closehead
Cokelat
Cupumanik
Di-Da
Divide
Dried Cassava
Edane
Fable
Fall
Fall Of Mira
Float
For Better Life Movement
Forgotten
Fourwall
Free On Saturday
Frozen on the 12
G-Pluck Beatles
Gaspoll
Gecko
God Bless
Gugun Blues Shelter
High Time Rebellion
Jasad
Kelelawar Malam
Killing Me Inside
Konspirasi
Kunci
L'alphalpha
Madonna Of The Rocks
March
Master Wu
Munthe
Muvann
Naif
Netral
No Label
PAL / NTSC
Parau
PAS Band
Polyester Embassy
Power Metal
Power Slaves
Pshycothic Angels
Pure Saturday
Radical Of Revolution
Ray D Sky
Real
Rocker Kasarung
Roxx
Seringai
Sheila On 7
Sir Dandy
Solitaire Addict
Speak Up
Speed Kill
Stepforward
Superglad
Tengkorak
The Changcuters
The Ginger
The Morning After
Tohpati Bertiga
Wonder Bra
X-Shibuya
X-THREE special project
Zewex

Baca Selengkapnya »»

Pas Band dan Coklat Meriahkan Bekasi


KlikM, Bekasi - Festival musik terbesar akan digelar di Bekasi, karena dalam helatan Surya Profesional Mild Tour 2011 ini dalam satu panggung akan ditampilkan 2 hingga 3 band nasional dan band-band lokal ternama. Juga akan digelar beberapa gimmick yang menjadi faktor pembeda dari konser-konser yang ada.

Helatan musik bertema "pump up your music taste" ini akan dimeriahkan musik rok dari Pas Band dan Coklat band. Acara akan digelar pada sabtu, (9/7) malam di lapangan Yonif 202 Tajimalela, Kota Bekasi mulai pukul 18.00 WIB. Lapangan ini manampung penonton sekitar 13.000 orang.

"Rencananya, Pas Band akan membawakan sekitar 11 lagu dan Coklat 10 lagu. Ini untuk menghibur warga Bekasi" ungkap Erwin Tamujaya, Manajer area Promild Bekasi-Karawang saat prescon.

Menurutnya, sebelum menentukan grup musik. Pihaknya melakukan survai di kota Bekasi, dan menanyakan kepada anak-anak muda kota Bekasi band apa yang belum atau jarang tampil di Bekasi, akhirnya terjawab Pas Band Dan Coklat yang akan dihadirkan di Kota Bekasi.

Sementara Pas Band dan Coklat menyatakan senang tampil di Bekasi, karena Bekasi paling banyak fansnya, baik Pas Band maupun Coklat.

"Kami enjoy tampil di sini (Bekasi, red). Kami ingin menyapa fans kami dan para rocker Bekasi. Semoga bisa menghibur mereka dan warga Bekasi" papar Sandy drumer Pas Band.

Acara dilanjutkan dengan membawa bintang tamu, awak Pas band dan Coklat mengunjungi outlet Promild yang ada di Bekasi, sebagai tanda penghargaan. (ryp)

Baca Selengkapnya »»

Drama Musikal SpektaFest 2011

28.6.11


BERFOTO: PAS Band merupakan ikon drama musikal dalam gelaran SpektaFest 2011, di Lapangan Brigif 15 Cimahi, usai jumpa pers mereka berfoto bersama, di Ruang Nirwana, Hotel Garden Permata, kemarin (24/6).
Gudang Garam Tbk dalam even tahunannya yang ke-3, kembali menggelar Pentas Gudang Garam Merah Spektafest, kali ini dalam even itu menggabungkan musik dan parodi, seperti dijelaskan Asisten Event Manager Juddy Loelan dalam jumpa pers yang diselenggarakan di Ruang Nirwana, Hotel Garden Permata, Jalan Lemah Neundeut, kemarin(24/5).
Juddy Loelan mengatakan, setelah menggebrak Kota Cilegon, Purwokerto dan Karawang, hari ini(25/6) kota keempat yang disinggahinya adalah Kota Cimahi. “Akan ada akan disuguhkan penampilan PAS Band akan tampil dengan idolanya Chandil seorang vokalis yang sudang lama menjadi idola PAS Band, serta yang tampil sebagai opening act diantaranya, Drive, The Zaky’s, Volta dan V-Minute.
“Gudang Garam Merah menjadikan SpektaFest sebagai wadah yang bisa mendekatkan masyarakat dengan band atau artis idolanya serta memberikan inspirasi bagi penonton untuk terus menyalakan semangat berkarya tanpa menyerah,” ujar Juddy.
Ia menambahkan perjalanan karir dan kisah nyata dari band-band sukses akan diangkat, dalam Pentas Gudang Garam Merah-SpektaFest 2011, bukan hanya sekedar melakukan pertunjukan musik para pemain PAS Band terlibat menjadi pemain dalam parodi drama yang mengangkat kisah nyata perjalanan karir, pemain band dituntun menjadi pemain drama. Melalui persiapan matang serta latihan yang terus menerus, diharapkan meraka bisa tampil sempurna dalam parodi drama musikal SpektaFest 2011.
“Kotak, ST 12, Sheila On Seven, PAS Band dan Rif merupakan band papan atas yang akan diangkat dalam parodi drama musikal, serta didukung oleh artis papan atas yang juga dipilih menjadi idola atau inspirator, PAS Band sendiri memilih Chandil yang menjadi idola bagi mereka,” ungkap Juddy.
Juddy mengakhiri pertunjukan drma musikal parodi termegah Kota Cimahi diselenggarakan di Lapangan brigif 15, ven SpektaFest 2011 tidak sekadar even musik saja, tetapi berupaya menyampaikan pesan 'Nyalakan Merahmu' melalui parodi dengan obrolan-obrolan menarik dari artis parodi seperti Djodi, Aming, Sogi dan Deswita Maharani.(cr3)
http://radarbandung.co.id

Baca Selengkapnya »»

Jadwal Konser Pas Band Juni - Juli

14.6.11



* Jadwal dapat berubah / bertambah / berkurang sewaktu-waktu
Sumber : www.pasband.info

Baca Selengkapnya »»

Musik Indonesia Tak Sebatas Layar TV

3.6.11


MAKASSAR, Musik indonesia tidak hanya sebatas program musik yang ditayangkan setiap hari di layar kaca televisi kata drumer grup musik PAS Band, Sandy, di Makassar, Jumat.

"Musik Indonesia jangan hanya dilihat dari program musik yang ditayangkan pukul 07.30 pagi di televisi. Jangan melihat dari satu sudut pandang. Musik Indonesia harusnya lebih beragam," ujarnya.

Hal tersebut dikemukakannya sekaligus menanggapi pertanyaan mengenai eksistensi grup musik yang kini kadangkala hanya diukur dari seberapa sering musisi atau grup musik tampil di layar televisi.

Soal album, ia bersama tiga rekannya Yukie (vokal), Trisno (bass) dan Bengbeng (gitar) mengatakan, membuat album, saat ini tidak lagi menjadi sebuah keharusan.

"Mungkin dua atau tiga single, tidak "ngoyo" membuat album," ujarnya yang menambahkan dalam waktu dekat mereka akan segera meluncurkan dua single terbaru.

Sembilan album yang telah dihasilkan sejak 1993, menurutnya telah banyak memberikan warna karena musik yang mereka ciptakan selama ini juga mengikuti pada apa yang dialami oleh para personil band.

Saat ini, mereka mengaku lebih banyak tampil beberapa acara "off air" dengan jadwal yang padat dan cukup membuat kewalahan.

Sang vokalis, Yukie menambahkan, ia dan rekan-rekannya terkesan jarang muncul belakangan ini karena lebih banyak tampil dalam acara "off air". "Hampir tiap minggu keliling Indonesia, banyak yang tanya memang. Tapi kita bukan band muda lagi jadi harus tahu diri, eksis di televisi," katanya.

Ia pun berharap, memiliki lebih banyak waktu untuk kembali menciptakan karya musik dalam bentuk album ditengah jadwal panggung yang padat dan kesibukan dari masing-masing personil.

Grup musik pelantun Impresi dan Kesepian Kita ini juga meyakini masih memiliki penggemar karena setiap grup musik memiliki segmentasinya masing-masing. PAS band, lanjut Yukie memiliki massa besar dan lengkap di Makassar yang mengapresiasi karya mereka dengan cara pandang berbeda-beda.

Baca Selengkapnya »»

Antara Karya dan Akhir dari Cerita

Oleh: Rosmini Hamid

SIAPA tidak mengenal nama Pas Band. Kelompok musik yang yang mencampurkan warna musik rock, hip hop, dan punk. Terdiri dari personel bernama Yukie (vokal), Trisno (bass), Bengbeng (gitar), Sandy (drum). Mereka memulai karier di panggung pertunjukan sejak tahun 1989 secara underground. Berbicara soal band indie, Pas Band adalah kiblatnya. Mereka hadir secara mengejutkan lewat jalur indie dan akan berakhir secara mengejutkan pula.

Yukie yang ditemui penulis di salah satu tempat nongkrong di Makassar mengatakan, tahun ini kehadiran Pas Band dijagad hiburan akan diselesaikan. Hal itu bertepatan dengan kemunculan sebuah album baru. Nasib Pas Band kemudian berada di antara karya dan akhir sebuah cerita.

"Kami diterima sangat baik, sampai di saat ini pada masa 20 tahun kami berada. Jadi mumpung kita masih sebaik ini kenapa tidak diselesaikan saja. Kita hadir dengan mengejutkan dan bubar juga dengan mengejutkan. Kan belum pernah ada yang melakukan itu," ucap Yukie seraya tertawa.

Untuk tetap eksis dan memiliki nama besar, sebuah grup band kata Yukie tidak saja harus memiliki karya. Banyak faktor yang menentukan. Sandy sang drummer juga menambahkan, bahwa tangga kesuksesan para band besar tidaklah sama.

"Selain karya, kita juga butuh faktor lain yang mendukung. Tidak saja karena musik kita beda, liriknya enak didengar kita tetap bisa ada. Banyak faktor lainnya," urai Shandy.

Nama besar sebuah band bukan jaminan untuk tetap bisa bertahan pada sebuah label musik. Bahkan karya berjibun pun tidak bisa menahan tersingkirnya band besar, hanya karena sebuah band baru yang tengah melejit. Band baru yang hanya bermodalkan musik easy listening, lirik cinta, dan wajah tampan.

Yukie kemudian mengungkapkan, industri musik kini berada di tahapan revolusi. Tergerus imbas kemajuan teknologi. Banyak perusahan rekaman yang bangkrut karena pengaruh kemajuan teknologi. Yukie mendata dari 200 perusahaan rekaman yang ada, yang bisa bertahan cuma 17 saja.

"Ini karena teknologi, karena audio download dan sebagainya. Jadi memang revolusi sedang terjadi di industri musik dan teknologi musik," ujarnya.

Bukan hanya karena faktor revolusi musik yang membuat Pas Band ingin mengakhiri cerita mereka di kancah seni pertunjukan. Alasan kemanusiaan adalah faktor lainnya.

"Kru sudah pada tua, tim yang kerja pun makin hari makin tua. Kami pikir mereka tenaganya pun sudah tidak maksimal lain, sudah kelelahan, terbang ke sana terbang ke sini. Mereka punya keluarga, anak-anak mereka sudah makin besar. Butuh figur orang tua," tuturnya seraya tertunduk dan melanjutkan hisapan rokoknya.

Rasa kemanusiaan dan persaudaraan yang kemudian makin membulatkan tekad personel Pas Band untuk mengakhiri nama besar mereka. Yukie menuturkan persaudaraan diantara mereka memang kuat, baik antara personel maupun dengan kru. "Begitu pun dengan fans club kami di seluruh Indonesia. Bahkan ada beberapa fans club yang kami sebut disctric sudah sangat maju. Mulai dari studio sampai skill bermusik mereka, bahkan membuat production house sendiri. Kalau kemudian saya bercita-cita untuk intens ada di sana, rajin mengunjungi setiap distric dan mengantarkan mereka menjadi industri yang besar dan sehat kenapa saya tidak ke sana?" ungkapnya.

Terjadi atau tidak terjadi, apakah akan selesai atau tidak nama besar Pas Band akan diketahui di penghujung tahun ini. Pastinya tenaga untuk tetap berkarya di dalam diri personel Pas Band itu ada. "Apakah masih cukup tenaga, apakah masih tetap semangat bersama. Kita tunggu dan lihat saja nanti," ucap Shandy.

Namun demikian, Yukie dan Shandy masih menitipkan sedikit kegembiraan pada fansya akan album baru yang sekaligus menjadi akhir dari karya mereka. YUkie menuturkan isinya beragam mulai dari persoalan sosial, misalnya pembatatan hutan di daerah Jawa sebelah selatan. Sampai ke hal demokrasi yang tidak berbentuk, hingga berujung berantakan.

Saat ini Pas Band masih dalam tahap proses penggodokan mana lagu yang akan dikeluarkan terlebih dahulu. Shandy membocorkan rencananya diawali dengan dua single hits.

"Salah satunya diluncurkan setelah lebaran Idul Fitri tahun ini, apa judulnya dan bagaimana bentuknya lihat saja nanti," sebut shandy.

Banyaknya materi lagu dan pertimbangan akhir cerita Pas Band membuat Yukie dkk sendiri kebingungan akan mengeluarkan lagu apa lebih awal. Pastinya Pas Band juga akan mengeluarkan sebuah buku mengenai perjalanan karier mereka. Dalam buku itu akan dikupas, apa alasan mereka untuk bubar dan mengakhiri kariernya.

"Kondisi musik saat ini yang lebih banyak lagu yang easy listening. Banyak radio yang tidak mau memutarkan lagu yang lebih kritis. Indie juga mati penjualannya. Membuat kita sama sekali tidak tahu bentuknya, tahun ini apa yang akan kita lakukan. Apakah kita cuma hanya bikin CD yang dijual ke production house saja, daripada buang-buang uang untuk produksi dan tidak menutup biaya produksi gitu, karena kita kembali ke indie sekarang. Ini yang menjadi pergulatan dan memusingkan. Kalau kita di era 13 tahun lalu tidak dipikirkan, mau laku atau tidak laku yang penting eksis saja. Tapi saat ini ada beban yang lebih, nama besar, biaya produksi. Itu kenapa sampai kita lama-lama tidak mengeluarkan album," tutup Yukie mengakhiri perbincangan.(mimi.naval@gmail.com)

Baca Selengkapnya »»

Pas Band Cuek Dicap Band Klinikus

21.5.11


Jakarta - Setiap ada kesempatan, Pas Band selalu ditunjuk sebagai salah satu band yang mengisi acara klinik musik. Yukie (vokal), Trisno (bass), Beng Beng (gitar) dan Sandy (drum) pun tak pernah melewatkan kesempatan itu.

"Kalau klinik kita bawain lagu juga, cerita tiap instrumennya gimana, kita juga cerita perjalanan karir, perjalanan musik secara luas," ujar Yukie kepada detikhot ditemui baru-baru ini.

Dicap sebagai band klinikus pun Pas Band mengaku cuek. Bagi mereka dengan memberikan klinik pada orang lain, Pas Band juga mendapatkan ilmu. Menurut band asal Bandung itu berbagi ilmu bukan hanya dari mereka yang sudah sangat ahli di bidangnya.

Walau tak menjadi klinikus secara bersamaan, para personel Pas Band kerap menjadi pengajar di banyak tempat. Bertemu orang baru dengan cerita baru dirasa Pas Band memberikan banyak inspirasi.

"Kalau dibilang jago nggak juga sih, tapi senang banget disebut gitu. Kita hanya band yang pas-pasan yang kemampuannya segitu aja. Tapi kita punya kesempatan untuk memaksimalkan yang kita punya. Nggak semua orang punya kesempatan itu," jelas Yukie ramah.
(yla/yla)

Baca Selengkapnya »»

Pas Band Tolak Tren RBT


Pas Band lama tak eksis. Sebenarnya mereka masih tetap bermusik, meskipun diakui jika tahun-tahun ini adalah masa sulit bagi mereka. “Kondisi musik Indonesia sekarang sedang laku-lakunya ring back tone dan kami enggak mau ikuti tren itu. Itu yang jadi kendala,” kata vokalis Pas Band, Yukie, ditemui di Hard Rock Cafe, Jakarta, Kamis (15/4/2010).

Dia mengatakan masing-masing personel Pas Band diberi kebebasan untuk berkreasi. Itulah faktor yang menyebabkan kemampuan musik mereka tetap terasah sebagai musisi. “Tapi terus terang, saat ini adalah masa tersulit dan terberat sepanjang perjalanan Pas Band,” katanya.

Yukie mengakui jika kondisi musik Indonesia menjadi semacam pembunuhan karakter buat mereka. Apalagi Pas Band juga punya banyak waktu senggang dan sibuk masing-masing, sehingga membuat mereka senggang. “Dan ternyata, secara personal masih laku dijual. Beng-Beng jadi produser, Trisno sibuk usaha merchandise, Shandy sibuk MC dan penyiar radio, dan sama saya juga,” katanya.

Namun, Yukie membantah jika Pas Band akan bubar karena kerenggangan seperti saat ini. “Saya pribadi tidak mau berpikir terlalu jauh sampai bubar. Toh bukan kami yang buat seperti ini,” ketusnya sinis.[fjsr]

Baca Selengkapnya »»

Bengbeng "Pas Band" Tak Mau Lepas "Istri" Kedua


Ada satu barang kesayangan Bengbeng, gitaris Pas Band, yang tak akan dijual atau dilelangnya sekali pun dalam kegiatan penggalangan dana bantuan kemanusiaan, seperti Unite for Japan, konser peduli Jepang, yang digelar pada Minggu (17/4/2011) di Jakarta. Barang itu adalah gitar elektrik dengan body bermotif zebra.

"Wah jangan (dilelang), itu sudah jadi soulmate saya," kata Bengbeng kepada Kompas.com sebelum manggung bersama Ian Antono (gitar), Eet Sjahranie (gitar), Lilo "KLA" (gitar), dan Jelly Tobing (drum) dalam konser tersebut.

Bagi Bengbeng, Si Zebra itu telah mencatat sejarah bersama karier musiknya. "Saya punya itu dari 1991, sewaktu Pas masih jadi band kampus," cerita Bengbeng. "Saya banyak gitar yang harganya 40 kali lipat dari harga gitar zebra itu, tapi enggak pernah saya pakai," ujarnya.

Secara apik Bengbeng merawat Si Zebra. Kadang, selotip membalut body gitar itu. "Itu karena saya sering main sambil memutar gitar itu. Diselotip biar enggak lepas saja," jelasnya.

Si Zebra boleh dibilang merupakan istri keduanya. "Ya ya, begitulah," ujarnya lalu tertawa.

Baca Selengkapnya »»

Sandy PAS Band: Kekompakan Media yang Bikin Musik Indonesia Jadi Seragam!

19.5.11


Jakarta - Sebagai seorang pemain drum Pas Band sejak album Ketika (2001) dan sekaligus penyiar radio, tentunya Sandy Andarusman telah mengamati industri musik secara dekat. Ia memulai karir sebagai penyiar di I-Radio Jakarta pada Mei 2005 untuk program “I-Rock” yang memutarkan lagu-lagu dari band-band cadas Indonesia—seperti: Siksakubur, Tengkorak, Betrayer—selama 1 jam.


Sekitar tiga tahun kemudian program tersebut diberhentikan lantaran, menurut Sandy, “pendengar musik-musik keras seperti itu rata-rata bukan orang-orang yang aktif mengirim SMS. Jadi mungkin dianggapnya tidak mendatangkan uang buat radio.” Namun, hingga kini ia masih menjadi penyiar untuk radio itu, memandu program pada jam prime-time bernama Sore-Sore.


Rolling Stone sempat mewawancarai Sandy pada Senin (28/3) sore di radio tempat ia bekerja itu, untuk mengetahui seperti apa perubahan tren musik di matanya sebagai penyiar radio dan sekaligus pemain drum untuk sebuah band dengan genre yang saat ini tengah termarjinalkan di industri musik Indonesia.


Selama 6 tahun menjadi penyiar radio seperti apa perubahan tren musik Indonesia dalam pandangan Anda?


Kalau gue mau jujur sebenarnya di awal-awal gue masuk itu lagu-lagunya Edane, Netral, Pas Band, God Bless sering banget diputar. Gue sebagai seorang musisi yang juga penyiar radio rada prihatin sebenarnya kalau ada kekompakan di media yang bikin musik Indonesia sekarang jadi stereotype. Bahkan makin ke sini kita jadi nggak pernah tahu lagi sosok musisinya itu sendiri. Jadi, lo dengar sebuah lagu, lo suka, tapi lo nggak tahu siapa yang menyanyikan. Cuma tahu namanya doang. Fenomena ini dimulai dari Kangen Band. Bahkan waktu Afgan muncul, gue nggak tahu Afgan mukanya yang mana. Untung ganteng. [tertawa]
Tapi, positifnya, era ini adalah era musisi ataupun penyanyi yang nggak ganteng sebenarnya. Orang sekarang lebih melihat karya dibanding sosok. Kalau dulu, ‘Dewa rilis album, yang mana albumnya? Padi rilis album, yang mana albumnya?’ Kalau sekarang nggak. ‘Ah, lagu asyik nih.’ Lo dengerin. Lo suka. Pada saat lo lihat orangnya jelek juga lo udah nggak peduli. Karena lo suka lagunya. Positifnya itu. Tapi yang negatifnya adalah musik Indonesia jadi stereotype. Itu juga, kalau menurut gue, karena pandangan yang salah terhadap pendengar dan penikmat musik. Entah salah survey-nya atau apa, menurut mereka musik-musik yang diterima masyarakat Indonesia adalah musik-musik yang memang hanya sekadar easy listening. Bukan karena kekayaan musikalitasnya.
Karena urutannya gini, sebuah karya masuk chart radio, baru bisa diputar di TV. Barometernya kan di radio. Sementara radio nggak boleh memutarkan lagu-lagu yang terlalu ribet buat pendengar. Bahkan gue sendiri nggak boleh memutarkan lagu-lagu Pas Band kayak “Impresi”, “Jengah”, “Bocah”. Dan akhirnya band-band yang setipe kayak gue, kayak Edane yang sebenarnya karyanya luar biasa bagus, karena nggak boleh diputar akhirnya tidak masuk chart. Tidak masuk chart akhirnya tidak masuk TV. Tidak masuk TV akhirnya tidak terekspos dengan baik dan akhirnya cuma menjadi sekadar sebuah karya yang terdokumentasi dalam sebuah CD. Tapi tidak mendapatkan lahan yang sama untuk diekspos. Tidak mendapatkan popularitas yang sama.


Musik yang terlalu keras tidak boleh masuk radio, itu ada aturannya, ya?
Ada. Mungkin tidak secara tertulis. Tapi dengan playlist yang sudah diatur. ‘Nggak boleh, karena menurut survey kalau memutarkan lagu keras, pendengar akan pindah channel.’ Come on! Musisi Indonesia diakui di Asia. Dan budaya Indonesia sangat kaya dan beragam. Penikmat musik yang benar-benar punya taste yang sangat bagus pasti akan sangat sedih kalau ada anggapan bahwa musik Indonesia itu adalah musik yang ditayangkan di TV pagi-pagi. Musik Indonesia itu nggak kayak gitu kali. Pendengar musik juga nggak semuanya pengen nasi goreng. Gue pengen ketoprak. Gue pengen karedok. Gue pengen pempek. Jangan cuma nasi goreng doang dong bikinnya! Gue nggak bilang kalau musik yang pagi-pagi itu jelek. Nggak! Tapi apakah cuma segitu doang ragam musik Indonesia?


Saat tampil di MTV Staying Alive 2010 lalu, Pas Band membawakan lagu “Impresi” pada saat off-air. Apakah itu karena mereka menganggap lagu “Impresi” terlalu keras untuk ditayangkan?
Begini, begini… Orang juga sebenarnya musti melihat bahwa cara menikmati sebuah musik itu bukan cuma dengan lihat di TV yang playback. Antara mulutnya dengan suaranya juga kadang-kadang suka beda. [tertawa] Gue prihatin. Come on… Cara menikmati sebuah musik yang paling benar adalah dengan lo beli CDnya, lo nikmati di rumah versi aslinya, dan lo lihat versi livenya itu di panggung besar dengan aransemen yang bisa saja beda. Apapun jenis musiknya.
Sekarang kita dikasih lihat bahwa untuk menikmati sebuah musik adalah dengan versi TVnya, pemainnya main, playback, lipsync, kadang-kadang mainnya juga asal-asalan. [tertawa] Gue sebagai pemusik kesal musik Indonesia dibikin-bikin kayak gitu. Dan lo lihat deh, pada saat gue main di Senayan itu, kita memainkan “Impresi”. “Sejuta Harapan”, “Yesterday”. Karena penonton memang tahu lagunya, mereka menggila.
Soal penjualan CD yang sekarang menurun. Kalau dulu bisa dibilang fungsi radio adalah sebagai media promosi untuk penjualan album fisik.

Dengan kondisi seperti sekarang, menurut Anda, apa fungsi radio?

Fungsi utama radio sekarang tetap untuk mempromosikan sebuah lagu, tapi kita tidak bisa berharap masyarakat bisa tergerak untuk membeli CDnya. Untuk meningkatkan demand masyarakat untuk melihat si artis, radio tetap membantu. Tapi sekarang ada fenomena baru. Banyak orang yang mulai mengkoleksi CD-CD yang memang digarap secara baik. Gue terakhir mewawancarai Tompi, Eka Deli. Jujur, cover album mereka bagus, CDnya bagus, insert-insert-nya juga bagus. Dan itu ternyata penjualannya cukup tinggi. Berbeda dengan album-album yang dikemas secara asal-asalan, Secara penjualan benar-benar anjlok. Dan yang laku cuma bajakannya aja. Eka Deli terakhir cerita albumnya sudah terjual 90.000 kopi. 90.000 itu tinggi lho! Pas Band aja penjualan CD album yang paling tinggi, selain album Ketika, itu cuma 35.000 sampai 40.000.

Komentar Anda soal pembajakan CD album?
Kalau 10 tahun yang lalu, kita tanya semua musisi soal pembajakan mungkin mereka masih satu visi. Masih berhadap-hadapan dengan pembajak. Tapi kalau sekarang, bahkan di belakang pembajak itu ada musisi, yang ‘Hei, lo jangan berantas pembajak! Karena dengan adanya pembajak gue terekspos dengan baik, terpromosikan dengan baik.’ Bahkan ada beberapa musisi yang patokannya, ‘Wah, lagu gue udah dibajak. Pasti laku.’ Karena kalau pembajak membajak lagu lo, menurut versi pembajak lagu lo itu adalah lagu yang bisa dijual. Dan akhirnya mereka menjadikan para pembajak ini salah satu partner untuk mempromosikan album mereka. Inti sebenarnya adalah mereka ingin lagunya terpromosikan dengan baik. Dan akhirnya demand masyarakat untuk melihat mereka jadi tinggi. Makanya sekarang banyak manajemen-manajemen artis dari label, yang memotong kontrak-kontrak. Karena, begini, gue label lo artis. Gue keluar duit gede buat bikin album lo. Album kita nggak laku. Bajakannya yang banyak. Lo manggung, masa lo doang yang dapat untung? Yang rugi gue.

Jadi sebenarnya bisa dibilang para musisi dan label rekaman sudah sampai tahap putus asa juga kalau melihat pembajak sebagai agen promosi album mereka.
Iya sih. Kita sebenarnya juga sekarang sedang menunggu momen dan menunggu konsep untuk mendatangkan uang dari penjualan album. Kalau selama lima tahun terakhir kita hanya mengandalkan dari RBT, RBT, RBT… Dan sekarang lo lihat, RBT sekarang ini sudah nggak bisa lagi diharapkan. Kalau dulu, lo dengan 1 juta kopi lo bisa tajir banget. Kalau sekarang sudah nggak. Kenapa? Karena sekarang RBT sudah beralih ke pedesaan. Di kota sudah nggak musim lagi. Lo promosi di TV sampai budek juga, ‘Pakai RBT ini’, orang juga udah malas pakai. Karena gue yang bayar, yang dengar orang lain, kresek-kresek pula. Udah gitu mau Unreg nya susah banget. [tertawa] Sebenarnya sekarang tinggal menunggu satu teknologi baru yang bisa mendatangkan income buat musisi sebagai pengganti RBT.


Apa itu kira-kira?

Masih belum tahu. [tertawa] Tapi kalau dari obrolan kita sesama musisi, kita masih berharap banyak dari penjualan album fisik. Kita pengen karya musik kita bisa dihargai secara layak oleh penikmat musik. Jadi mereka bisa, ‘Gue punya album Pas Band, ini lho, dokumentasi ini.’ Jangan sampai, ‘Gue punya lagu Pas Band. Ini ada di Mp3 gue.’ Nggak begitu cara menghargai karya musik.

(RS/RS)

Baca Selengkapnya »»

Trisnoize PAS Suka Bintang Porno Asia Carrera

3.4.11


BANDUNG - Stiker besar wajah bintang porno Asia Carrera tertera pada badan bas milik Trisno, pemain bas PAS Band. Kata Trisno, "Mengapa tidak?"

Dari sejumlah bas elektrik yang dimiliki oleh Trisno, ada satu yang bermerk Hohner. Bas itu digunakannya ketika PAS Band manggung dalam konser terakhir Marlboro Rocks 2008, di Lapangan Gasibu, Bandung, Sabtu malam lalu (17/5). "Bas itu termasuk bas pertamaku selama aku nge-band bareng PAS. Aku beli tahun 1992," cerita lelaki ini kepada Kompas.com di Bandung.

Trisno memiliki alasan untuk menempelkan stiker tampang perempuan berdarah Jepang-Jerman kelahiran New York City (AS) tersebut ke basnya itu. "Kenapa enggak? Aku suka aja ngelihatnya. Dia cantik, sexy. Wajahnya Asia banget," ucapnya. "Wajah istriku juga Asia banget," tambahnya sembari menunjuk ke arah istrinya yang berdiri tak jauh darinya.

Ucapnya lagi, stiker wajah Asia Carrera tersebut juga merupakan simbol dari "gerakan" Go Asia. "Kenapa enggak kita bangga dengan Asia kita? Maunya sih, PAS juga go Asia. Band-band Amerika dan Eropa saja berbondong-bondong main di Asia," tutur Trisno, yang bersama teman-teman PAS-nya--Bengbeng (gitar), Sandy (drum), dan Yukie (vokal)--baru merilis album Romantic, Lies & Bleeding.

Ketika ditanya apakah ia suka menonton film-film yang dibintangi oleh Asia Carrera, dengan diplomatis campur malu-malu ia balik bertanya, "Siapa sih yang enggak nonton film-film Asia Carrera?"

Baca Selengkapnya »»

Yukie Sedih Banyak Musisi Terjerat Narkoba


Fenomena pemakaian narkoba di kalangan artis memang bukanlah fenomena baru di kalangan artis. Fenomena itu mengundang keprihatinan dari musisi lain di tanah air.

Baru-baru ini publik kembali dikagetkan dengan penangkapan penggebuk drum grup band Padi, Yoyo dan personel Kangen Band yang terjerembab dalam kasus yang sama.

Yuke, vokalis Pas Band mengaku sedih dengan maraknya musisi yang terlibat dalam kasus narkoba.

"Itu memang tanggung jawab pribadi, siapa yang melakukan ya harus bertanggung jawab. Tapi saya sedih, ada musisi yang kena (kasus narkoba)," ujar Yuke di Betha Centre Jalan A Yani Subang, Jumat (18/3/2011).

Fenomena itu menjadi hikmah bagi personel band cadas asal Bandung itu. Yuke menyatakan, sejauh ini dia bersama rekan satu bandnya bebas dari narkoba.

"Bebas dari narkoba. Kalau di sini ada tes urine, saya siap," kata Yuke.

Yuke tidak sependapat jika kasus narkoba yang menjerat para selebritis dan musisi itu kemudian digeneralisasi. Karena menurut dia, jumlah para pekerja seni yang selamat dari narkoba jauh lebih banyak. [jul]

Baca Selengkapnya »»

YukIe Pas Band Terkesan Bakso Subang


Subang - Vokalis Pas Band Yuke sudah beberapa kali manggung di Subang. Diam-diam, ternyata dia terkesan dengan bakso made in Subang.

Saat menggelar jumpa pers di Betha Centre Jalan Ahmad Yani, Yuke mengaku bandnya hampir setiap tahun manggung di Subang. Dari sekian kali tampil itu dia kepincut dengan makanan racikan Subang.

"Sudah beberapa kali tampil di sini, pastinya lupa. Dan saya terkesan dengan Bakso Subang," ujar Yuke, Jumat (18/3/2011).

Jumlah Paser, sebutan penggemar Pas Band, di Kabupaten Subang lanjutnya, lumayan besar. Antusiasme itu membuat grup band cadas asal Bandung itu menyimpan rindu dengan Kabupaten Subang.

"Paser di Subang cukup besar, dan ini membuat kami kangen dengan Subang," imbuhnya.

Rencananya, grup band papan atas itu akan mengobati ribuan penggemarnya di Lapangan Yonif Kala Hitam 312, Dangdeur, Kecamatan/Kabupaten Subang, Sabtu (19/3/2011) pada event yang disponsori sebuah produk rokok bertajuk "Pump Up Your Music Taste".

Tidak tanggung-tanggung, 14 lagu sudah disiapkan untuk memanjakan penngemarnya. "Tergantung waktu saja, kalau waktunya banyak, kami akan menyanyi 14 lagu," pungkasnya. [jul]

Baca Selengkapnya »»

Sebelum Manggung, Ungu dan Pas Band Berani Tes Urin

TEMPO Interaktif, Subang - Grup band Ungu dan Pas mengaku bersih dari narkoba. "Kami tegaskan grup band kami clear dari narkoba," kata Sigit Purnomo alias Pasha, vokalis Band Ungu, di Subang, Jumat (18/3) sore.
Yuke, vokalis Pas Band asal Bandung, mengaku segendang-sepenarian. "Narkoba itu mahal. Dari pada duit dibelikan narkoba mending dipakai beli susu, buat anak," ujar Yuke bersungut-sungut. Ia bahkan menantang,"Kalau event organizer mengadakan tes urine sebelum kami tampil, kami siap melakukannya."

Ungu dan Pas Band yang akan mentas sepanggung di lapangan Yonif 312/Kala Hitam Subang, Sabtu (19/3), itu sama-sama mengaku prihatin atas peristiwa penggerebekan grup band yang kedapatan memiliki bahkan mengkonsumsi narkoba.

"Kami berempati kepada sesama musisi itu," kata Pasha. Tapi, persoalan mengkonsumsi narkoba itu merupakan persoalan yang sangat pribadi. Jadi, agak susah buat siapa pun untuk melarangnya.

Tapi, Pasha dan Yuke sepakat, musik Indonesia, tetap bisa lebih maju dan bisa lebih besar pada masa mendatang tanpa harus mengkonsumsi narkoba. "Kami persaya itu," tukas Yuke.

Pas Band dan Ungu yang akan tampil di Subang selama satu sampai dua jam itu, berjanji akan membawakan lagu masing-masing 12 hingga 15 lagu. "Pokoknya kami akan memuaskan penonton di Subang," katanya.Yuke.

Baca Selengkapnya »»

Ribuan Warga Subang Larut Dalam Konser Ungu-pas Band


Subang (ANTARA News) - Ribuan warga Kabupaten Subang, Jawa Barat, memadati Lapangan Batalyon Infanteri 312/Kala Hitam Subang, untuk menyaksikan konser musik grup band Ungu dan Pas Band, Sabtu (19/3) malam.

Konser musik itu diawali dengan aksi panggung Pas Band yang mampu "merangsang" adrenalin para penonton, sehingga para penonton yang hadir ikut berlompat-lompat mengikuti alunan musik yang dibawakan band asal Bandung tersebut.

Grup band yang terdiri dari Yukie, Trisno, Bengbeng dan Sandy itu juga membuat "Paser" (kelompok pecinta Pas Band) yang berkumpul di lokasi konser bernyanyi saling bersahut-sahutan ketika vokalis Pas Band, Yukie, melantunkan lagu berjudul "Jengah".

Namun, atmosmer nuansa cinta langsung mewarnai lokasi konser yang disponsori sebuah produk rokok bertajuk "Pump Up Your Music Taste" tersebut, ketika grup Band Ungu melantunkan lagu berjudul "Cinta Dalam Hati".

Sorak-sorai para penonton juga mengikuti lantunan suara Pasha, vokalis Ungu, saat menyanyikan lagu berjudul "Dirimu Satu".

Semangat para penonton seperti semakin meningkat ketika grup band yang terdiri dari Pasha, Makki, Enda, Oncy dan Rowman melantunkan lagu berjudul "Bayang Semu".

Walaupun lokasi konser sempat diguyur air hujan, penonton tetap bersemangat dan ikut berlompat-lompat mengikuti irama musik yang dibawakan grup band tersebut.

Konser yang digelar di Lapangan Yonif 312 itu ditutup dengan penampilan kolaborasi antara Pasha "Ungu" dengan Yukie "Pas Band", dengan menampilkan lagu milik Ungu yang berjudul "Cinta Gila". (MAK/A026/K004)

Baca Selengkapnya »»