Album Review PAS 2.0

17.6.09


Album PAS ini memuat 12 track lagu yang direkam di berbagai studio rekaman antara lain Aquarius. Gins, AIR dan Impresi Studio. Proses masteringnya dikerjakan di Australia oleh Don Bartley (301 Studio). Beberapa guest artists yang ikut meramaikan adalah vocalist Virus untuk track vocal Musnah, Yesterday dan Tak Pernah Ada, Andi Apel untuk gitar akustik Singgasana Tuhan, dan Adi Susu di keyboard Tak Pernah Ada. Additional player lainnya adalah Gatot, Agung, Indah, Rudi dan Obi. Proses mixing dikerjakan oleh PAS dan Bung Rudra di studio Aquarius.
PAS adalah melting pot berbagai genre. Kamu akan jumpai beragam warna musik dan riff tetapi tetap dengan root rock. Ada rap, punk, nu-metal, ballad, alternative, deruman distortion, permainan effects, loop, synth yang membuat album ini kaya warna. Diantara band band Indonesia yang bermainstream seragam ala Padi, Sheila, Jikustik etc yang mendayu-dayu, jelas kehadiran album ini merupakan siraman yang melegakan bagi komunitas rocker Indonesia. Meski bukan ide orisinil, pencampur-adukan berbagai groove ini tetap menawarkan sesuatu yang lain dari aliran mayoritas band band Indonesia. Mudah dicerna, diingat, dinikmati dan asyik buat headbanging dan moshing
Secara keseluruhan track-track yang direkam lumayan jernih. Pada track akustik Here 4 Ever dan Lagu Tour dapat kita dengarkan gesekan grip sang gitaris memindah2 chord di fretboard. Track distorsi juga tidak berlebihan, menunjukkan kedewasaan pemilihan tone yang bagus sehingga kejelasan tiap string yang digeber masih dapat teridentifikasi namum tetap menunjukkan ketebalan dan kegeraman distorsi nu-metal yang apik.
Satu yang mengganggu adalah hiss yang amat kentara dari track pembuka Jengah, dimana setiap kali riff gitar (pembuka dan verse tengah lagu, berupa single note downstroke dan variasi palm-muting, mengingatkan kita pada gitaris Jerry Horton – Papa Roach) Bengbeng masuk, terdengar noise background. Mungkin ini adalah hiss dari tape analog 2” untuk membuat sound gitar terdengar warmth dan analog. Hiss serupa tidak kami dapati di beberapa track, bahkan akustik gitar di track semisal Here 4 Ever terdengar begitu jernih. kemungkinan perekaman lagu di lebih dari satu studio menjadikan kualitas rekaman PAS ini tidak konsisten.
Vocal Yukie yang dalam dan bertenaga dapat terekam bagus tanpa polesan reverb yang berlebihan. Satu catatan kami pada track Jengah, vocal ditata sedemikian rupa berlapis-lapis dan penggunaan delay amat membantu membuat lagu ini terdengar “perkasa” dan “megah”.
Satu lagi yang menurut kami agak kurang, adalah penataan sound drums. Snare dan toms dari Sandy kurang keluar, kurang punch dan “in your face” di tiap track, terutama jika layer gitar yang terdistorsi mengiringi sound drums terdengar tenggelam. Di track lain kickdrum terdengar mantap, tapi di beberapa track, kemungkinan direkam di studio biasa yang kurang profesional, kickdrum dan snare kurang terdengar punch dan serasa berkabut.
Pemilihan sound bass pada beberapa track seperti Malam Tetaplah Malam sangat bagus. Polesan overdrive dan betotan yang lincah membuat lagu ini enak dinikmati. Hanya, anda tidak bakalan mendapati sound subsonic yang menggelegar disini.


Read also PAS Band Bio

Band: PAS
Album: PAS 2.0
Label: Aquarius Musikindo
Release: xxx 2003
Formasi: Yukie – Vocal
Trisnoise – Bass
Sandy – Drums
Bengbeng – Guitars, drum program & effects

Track Listing:
1. Jengah (Bengbeng/Yukie)
2. Malam Tetaplah Malam (Trisnoise/Yukie)
3. Tak Pernah Ada Feat. Andi (Bengbeng/Yukie/Andi)
4. Musnah Feat. Virus (Trisnoise/Bengbeng/Yukie/Virus)
5. Singgasana Tuhan (Trisnoise)
6. Here 4 Ever (Trisnoise)
7. Aing Pendukung Persib (Trisnoise)
8. Lagu Tour (Trisnoise)
9. Sejuta Harapan (Bengbeng/Trisnoise/Yukie/Sandy)
10. Yesterday (Lennon/McCartney)
11. Yob Eagger 2 (Trisnoise/Yukie)
12. Biarlah (Trisnoise/Yukie)



Track Review

1. Jengah
Dibuka dengan suara cewek yang dipermak dengan efek Lo-Fi radio transistor, track ini sungguh tepat ditaruh sebagai pembuka. Menawarkan beat yang enak buat headbanging, ini adalah track ode to moshing. Riff Bengbeng yang mengandalkan single note downstroke dan palm muting mirip style Papa Roach namun lebih dark dan gloomy sesuai lirik lagu yang diusung. Lirik yang ditulis Yukie amat tepat disaat lagu ini popular waktu kampanye pemilu. Bengbeng juga menambahkan solo ditengah lagu, sesuatu yang tidak umum untuk nu-metal, yang memperkaya harmonisasi yang diakhiri speed ”satchy” tremolo picking. Welldone.

2. Malam Tetaplah Malam
Lagu yang mengantarkan kita pada kesenyapan malam. Sound gitar yang dibalut sedikit gain overdrive, mirip fender tweed, menghanyutkan kita pada kesepian dan kegelapan yang dilantunkan Yukie. Yang amat menonjol adalah permainan bass Trisnoise yang lincah, variatif dan enak dinikmati dalam memilih nada-nada pentatonis. Sound bass-nya mengingatkan kita pada Justine Chancellor bassist supergroup Tool.

3. Singgasana Tuhan, Here 4 Ever, Lagu Tour
Slow and easy. Pada singgasana permainan arpeggios classic tones-nya kurang variatif dan monoton. Vocal Yukie pada Here masih medok dengan lirik yang biasa. Genjrengan biasa dan kurang berkesan. Demikian juga pada lagu tour. Seandainya Bengbeng menulis riff-riff ballad variasi double notes picking dan arpeggios serta kompisisi melodi akustik tentu lebih mengena.

4. Yesterday
Versi punk dari lagu beatles ini straightforward. Full distorted power chord guitar tones. Terasa nge-punk dengan layer gitar yang tebal dan terasa ambient, sangat bernuansa live. Karena maksud itulah, mungkin, distorsi jadi terasa bertumpuk dan bergema. Penambahan interlude piano di tengah lagu membikin jeda yang mendayu ditengah dentuman power chord yang menggila. Moshpit song.

5. Musnah Feat. Virus
Vocal Virus yang asyik dapat kamu temui disini. Basah, growl, powerful diiringi gocekan wah pedal sepanjang lagu. Texture gitar yang berlapis membikin kaya dan dinamis. Akan lebih bagus lagi jika ada panning Left – Right channel untuk track gitar untuk lebih memperlebar dinamika. Verse amat bagus, terkesan gagah dan spacious.

6. Sejuta Harapan, Takkan Pernah Ada
Dimasukkannya loop synth mengingatkan kita pada genre hip-metal semacam Linkin Park, Crazy Town, etc. Mungkin ini versin Crawling ala PAS. ? agak telat mungkin karena masa itu agaknya udah pudar. Trend metal dunia kembali ke old school, hipmetal udah tenggelam lagi. begitulah fashion. Tak ada yang abadi. Mungkin juga PAS merasa tak perlu ngikutin trend. Mereka mainin yang mereka suka.

7. Aing Pendukung Persib
Ini lagu pujaan untuk ”Persib” dan reviewernya bonex Deltras.

8. Yobeagger 2, Biarlah
Sentuhan reggae (atau ska?) terasa pas untuk membawa kita ke suasana pantai Bali seperti tertuang dalam Yobeagger 2. Pada Biarlah, jangan heran bila tiba2 sound alternatif ala Noel Gallagher menyeruak disini. Karena PAS adalah campur aduk genre rock. Terkesan retro dan kembali ke masa 90an. Sekali lagi, aransemen dan tone bass Trisno begitu asyik menunjukkan kelas diatas rata-rata. Koor harmoni vocal di akhir lagu lumayan oke.


Ringkasan
Album PAS ini menawarkan warna yang variatif dan tidak menjemukan ditengah booming band-band aliran MTV Indonesia yang mellow dan mendayu-dayu. bagi yang suka lagu untuk jingkrak-jingkrak dengan simple and easy song yang mudah dicerna dan dinikmati, album ini untuk anda.


Rating
Kualitas Rekaman: ** (2 of 5)
Musicianship/Skill: **** (4 of 5)
Song Composition: *** (3 of 5)

1 komentar:

Anonymous said...

ada yang enak ada yang ngga lagunya. ada lagu dari pas band yang g suka tapi lupa judulnya dah lama siih.. keren deh blognya salam succes yah